Senin, 08 Mei 2017

antropologi masih proses

BAB 16
PERSPEKTIF ANTROPOLOGI :
ASPEK TEKNOLOGI KOMUNIKASI

16.1     Pengantar
            Pada sebuah situs, tertulis mengenai trending manusia Indonesia dalam memanfaatkan mesin pencari di internet. Menurut  Reza Wahyudi, dengan menggunakan judul artikel  Apa yang dicari warga Indonesia di internet, menuturkan :
Yang paling banyak diakses adalah berita tentang Gangnam Style, K-Pop, Gubernur DKI Jakarta, Jokowi,Noah,Persib Bandung dan lain sebagainya.Ini membuktikan bahwa masyarakat Indonesia sangat aktif dengan komunikasi dan teknologi.
            Oleh karena itu khusus dalam kesempatan kali ini, kita akan memfokuskan pada kajian teknologi komuniksai.

16.2     Fokus Kajian
            Sejak munculnya peradaban manusia, alat komunikasi pada dasarnya sudah ada, Pada mulanya, alat dan teknologi komunikasimasih bersifat sederhana, seperti symbol,kode,atau kentunga. Semua itu adalah alat dan teknologi komunikasi yang tumbuh kembang di masyarakat tradisional.Seiring dengan perkembangan jaman, kita dapat melihat jenis alat teknologi komunikasi. Mulai dari TV, Internet, Satelit, Telepon Seluler dan lain sebagainya.Jenis dan ragam alat komunikasi ini akan terus berkembang.

16.3     Teknologi Sebagai Fakta Budaya
            Dari sudut antropologi,alat dan teknologi merupakan salah satu unsur  Kebudayaan. Alat dan teknologi merupakan unsur universal kebudayaan, yang bisa ditemukan disetiap masyarakat. Perbedaan antara satu masyarakat dengan masyarakat lainnya, pada bentuk, bahan atau fungsi serta kualitas teknologi itu sendiri. Kendati demikian, kalangan antropolog, sudah menyepakatai bahwa alat dan teknologi merupakan salah satu unsur universal kebudayaan. Teknologi adalah fakta Budaya.
16.3.1  Makna Teknologi
            Kata teknologi berasal dari Bahasa Yunani technologi techne, “kerajinan” dan Logia, studi tentang sesuatu, atau cabang pengetahuan dari suatu disiplin. Dengan kata lain, kita dapat mengartikan bahwa teknologi adalah ilmu yang mempelajari masalah teknik. Sementara istilah teknik, dalam Bahasa Indonesia berarti :
1.      Pengetahuan dan kepandaian membuat sesuatu yang berkenaan dengan hasil industry (bangunan, mesin).
2.      Cara membuat atau melakukan sesuatu yang berhubungan dengan seni.
3.      Metoda atau system mengerjakan sesuatu.
Oleh karena itu, teknologi adalah ilmu yang mempelajari mengenai upaya menerapkan sebuah metoda dan itu tidak selamanya harus dalam bentuk mesin atau benda.
            Tiga makna penting mengenai teknologi yaitu :
1.      Teknologi sebagai mesin.
Contohnya : Komputer, laptop, radio, tv, ponsel dan sebagainya.
2.      Teknologi sebagai cara atau metode.
Contohnya : teknik dan ilmu yang mempelajari tata cara manusia mempertahankan hidup.
3.      Teknologi sebagai ilmu.
Contohnya : ilmu yang mempelajari masalah teknik, baik dalam pengertian mesin maupun dalam pengertian system atau cara.
16.3.2  Tahapan Makna Teknologi
            Menurut Van Peursen (1988), ada tiga tahapan pokok perkembangan kebudayaan yaitu :
1.      Tahap Mistik.
Ialah, sikap manusia yang merasakan dirinya terkepung oleh kekuatan-kekuatan gaib di sekitarnya, yaitu kekuatan dewa alam raya, atau kekuatan kesuburan.
2.      Tahap Ontogonis.
Ialah, sikap manusia yang tidak hidup lagi, dalam kepungan kekuasaan mistik, melainkan yang secara bebas ingin meneliti segala hal ikhwal, Manusia mengambil jarak dengan berbagai hal yang mengepung dirinya, dan kemudian berusaha untuk bisa memahaminya.
3.      Tahap Fungsional
Ialah, sikap dan alam pikiran manusia semakin tampak mendominasi, disini manusia mulai memanfaatkan teknologi dan lingkungan untuk kepentingan kehidupannya, tahapan ini disebut tahapan modern.
16.3.3 Atlas Teknologi
            Menurut Astrid Susanto (1993:64-65),menjelaskan bahwa efektifitas penerapan teknologi, bergantung pada keserasian antar komponen teknologi. Ada empat komponen utama dalam atlas teknologi yaitu :
1.      Budaya Organisasi.
2.      Fakta dan Informasi.
3.      SDM
4.      Sarana dan Prasarana.

16.4     Teknologi dan Budaya Masyarakat
            Alat dan teknologi sudah ada sejak lama seiring dengan peradaban perkembangan manusia,ketika seseorang beraktivitas, dan kemudian merancang sesuatu untuk mencapai sesuatu, itu sudah disebut sebagai teknologi.Pada zaman sekarang ini, teknologi informasi dan komunikasi, dapat dikatakan sebagai teknologi yang paling mempengaruhi kehidupan manusia.
16.4.1  Budaya Sebagai Teknologi
            Pembangunan adalah sebuah proses budaya. Didalamnya terdapat rekayasa sosial budaya untuk mencapai masa depan. Dalam konteks ini, pembangunan adalah sebuah teknologi untuk merekayasa sosial budaya masyarakat, dalam mengarahkan masyarakat menuju masa depannya. Inilah yang dimaksudkan bahwa budaya itu adalah sebuah teknologi.
            Menurut Jalaluddin Rakhmat (1999), bahwa untuk melakukan perubahan social, tidak bisa dilakukan tanpa memperhatikan aspek perubahan pola pikir. Sebagai pakar komunikasi, paham betul bahwa perilaku manusia berakar pada pola pikirnya. Dengan demikian, untuk menjalankan sebuah teknologi reformasi, perlu memperhatikan aspek perubahan pola pikir. Sementara itu, pijakan pola pikir manusia dan mentalitas manusia pada umumnya, ada pada budayanya.
            Teknologi adalah artifact budaya manusia, yang mengandung symbol dan makna budaya. Oleh karena itu, tepat kiranya bila dikatakan bahwa teknologi pada dasarnya adalah fakta komunikasi,atau setidaknya adalah pesan peradaban dari suatu komunitas lainnya, dari satu zaman untuk zaman lainnya.Teknologi adalah wujud pesan yang disampaikanke sejarah berikutnya, dengan maksud untuk dibaca,dipahami,dikembangkan atau dimanfaatkan.

16.5     Teknologi dan Perkembangan Mentalitas
            Teknologi hadir bukan di ruang hampa. Teknologi hadir bukan tanpa kepentingan. Teknologi hadir dengan membawa makna dan juga kepentingan. Setidaknya teknologi dimaksudkan untuk membantu kelancaran manusia dalam melakukan tugas-tugas hidupnya.
            Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi ini telah mengubah system sosial dan budaya masyarakat. Dari sitem yang terisolir,menjadi masyarakat yang dibersatukan. Pemersatu masyarakat, bukan lagi  nilai-nilai social, tetapi saluran elektronik. Marshal McLuhan (1994:93) menyebutnya dunia sebagai “desa global”. Desa global ini adalah satu ruangan elektronik dengan jalur dan saluran yang amat sangat padat. Dengan adanya teknologi dan komunikasi, setiap orang mampu mengakses informasi dari belahan bumi maupun dan kapanpun juga.
            Tujuan adanya internet dizaman modern saat ini adalah untuk meningkatkan pelayanan public dan juga meningkatkan efektifitas kerja.Namun seiring berjalannya waktu jug mengalami dampak yang kurang baik diantaranya :
-          Manusia malas untuk bekerja dan malas untuk belajar.
-          Terjadinya Plagiarism
-          Munculnya tindak pidana kejahatan
-          Manusia mejadi malas untuk membaca dan berfikir kritis.




















BAB 17
PENDEKATAN KUALITATIF DALAM
ANTROPOLOGI KOMUNIKASI

17.1     Pengantar

            Antropologi merupakan disiplin ilmu yang memiliki perspektif tersendiri dalam memandang masyarakat atau objek kajian.

Rabu, 03 Mei 2017

contoh rpp

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( R P P )

Satuan Pendidikan      : SD
Nama Sekolah             : SD Saraswati 6 Denpasar
Mata Pelajaran            : Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
Kelas / Semester         : 1 / 1 (Gasal)
Alokasi Waktu             : 2 x Pertemuan.

Kompetensi Inti          :  1.  Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya. (RELIGIUS).
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru (SOSIAL).
3.  Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah (KOGNETIF).
4.  Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia (PSIKOMOTOR).

Kompetensi Dasar       :   1.1 Membiasakan mengucapkan salam agama Hindu.
                                           1.2  Membiasakan mengucapkan Dainika Upasana (doa sehari-hari).
                                           2.1  Toleran terhadap sesama, keluarga, dan lingkungan dengan cara menyayangi ciptaan Sang Hyang Widhi (Ahimsa).
                                           2.2  Berperilaku jujur (Satya), menghargai dan menghormati  (Tat Tvam Asi) makhluk ciptaan Sang Hyang Widhi
                                           3.2  Mengenal Subha dan Asubha Karma
                                           4.2  Mempraktikkan perilaku jujur melalui ajaran Subha Karma dan memperkecil ajaran Asubha Karma.

Indikator                      :   1.1.1  Membiasakan mengucapkan salam agama Hindu.
                                           1.2.1  Membiasakan mengucapkan Dainika Upasana (doa sehari-hari).
                                           2.1.1  Toleran terhadap sesama, keluarga, dan lingkungan dengan cara menyayangi ciptaan Sang Hyang Widhi (Ahimsa).
                                           2.2.1  Berperilaku jujur (Satya), menghargai dan menghormati  (Tat Tvam Asi) makhluk ciptaan Sang Hyang Widhi.
3.2.1    Mengenal pengertian Subha dan Asubha karma.
3.2.2    Menunjukkan ciri-ciri perbuatan Subha dan Asubha Karma dalam cerita Ramayana dan Mahabharata.
3.2.3    Menunjukkan contoh perbuatan Subha dan Asubha Karma dalam cerita Ramayana dan Mahabharata.
3.2.4    Mengenal prilaku baik untuk menghindari prilaku tidak baik dalam kehidupan sehari-hari.
4.2.1   Menyebutkan pengertian Subha dan Asubha karma.
4.2.2   Mengumpulkan ciri-ciri perbuatan Asubha Karma dalam cerita Ramayana dan Mahabharata.
4.2.3   Mengelompokkan tokoh-tokoh dalam kitab Mahabharata yang tergolong tokoh baik dan tokoh tidak baik.
4.2.4   Menceritakan prilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari di sekolah dan di rumah.

Pertemuan Pertama
I.    Tujuan Pembelajaran    : *   Mengenal pengertian Subha dan Asubha karma.
                                             *   Menunjukkan ciri-ciri perbuatan Subha dan Asubha Karma dalam cerita Ramayana dan Mahabharata.
*   Menyebutkan pengertian Subha dan Asubha karma.
*   Mengumpulkan ciri-ciri perbuatan Asubha Karma dalam cerita Ramayana dan Mahabharata.
                                            
II.   Materi Pokok               :    Subha dan Asubha karma.
III. Materi Pembelajaran    :    Pengertian dan ciri-ciri perbuatan Subha dan Asubha Karma.
Subha dan Asubha Karma adalah salah satu ajaran susila (tingkah laku yang baik) dalam agama Hindu.
Subha artinya Baik atau Suci
Asubha artinya Tidak baik atau Tidak suci
Karma artinya Perbuatan / Tingkah Laku
Subha Karma artinya Perbuatan yang Baik / Suci.
Asubha Karma artinya Perbuatan yang tidak baik / tidak suci.
Jadi pengertian Subha Karma adalah perbuatan atau tingkah laku yang baik yang harus diupayakan dan dilakukan setiap hari, sedangkan Asubha Karma adalah perbuatan atau tingkah laku yang harus dihindari setiap hari dalam menjalani kehidupan ini.
Adapun ciri-ciri perbuatan Subha dan Asubha Karma dalam cerita Ramayana dan Mahabharata yaitu:
1.    Dalam Cerita Ramayana ciri-ciri perbuatan Subha Karma dapat dilihat dari tingkah laku sang Raja Dasaratha yang berlaku adil dan begitu pula dengan Sri Rama yang selalu memuja dewa Wisnu tanpa henti-hentinya. Sedangkan ciri-ciri Asubha Karma sebagaimana yang ditunjukan oleh ibu dari Bharata yang selalu tidak puas dengan sikap sang raja Dasaratha.
2.    Dalam Cerita Mahabharata ciri-ciri perbuatan Subha Karma dapat dilihat dari kelima Putra Pandu (Pandawa) yang kesehariannya selalu taat dan patuh kepada kakak mereka yaitu Yudistira dan begitupun Yudistira selalu berbuat baik kepada adik-adiknya. Sedangkan ciri-ciri Asubha Karma dapat ditunjukan dari sang raja Drstharatha ayah dari Kaurawa, dimana putra sulungnya yakni Duryodhana selalu berbuat dan mengupayakan agar kelima Pandawa hilang dan bahkan tidak ada lagi di bumi Bharata.

IV. Alokasi Waktu             :    4 X 35 Menit (4 jam pelajaran)

V.   Metode Pembelajaran   :    Ceramah, Tanya Jawab, Bermain peran dan Demonstrasi
VI. Media Pembelajaran     :    CD/DVD Cuplikan Cerita Ramayan dan Mahabharata
VII.   Sumber Pembelajaran   :    Buku Teks pelajaran Agama Hindu, Buku Komik Ramayana, dan Buku Komik Mahabharata.

VIII. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran :
       a. Kegiatan Awal     : 20 menit
                                         * Salam Panganjali ”Om Swastyastu
                                         * Absensi Siswa
                                         * Orientasi materi :
                                                 Melihat tampilan Cuplikan Cerita Ramayan dan Mahabharata
                                            *   Apersepsi materi :
~   Guru menanyakan kesiapan siswa untuk memulai pelajaran
~   Guru menanyakan kepada siswa apakah pernah mendengar kata Subha Karma?, dan kata Asubha Karma?
~   Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
~   Guru menjelaskan tentang pengelolaan kelas dan kegiatan pembelajaran.
~   Guru menjelaskan tentang manfaat dari pelajaran yang akan dipelajari dan memberikan motivasi untuk tetap bersemangat dan selalu menanamkan sikap disiplin, patuh, taat dan mau menghargai pendapat orang lain.

b. Kegiatan Inti      :  70 Menit
                                  *   Mengamati
-   Peserta didik membaca buku teks pelajaran terkait pengertian, Subha dan Asubha karma.
-   Mendengarkan secara seksama pengertian subha dan asubha karma.
-   Peserta didik mengamati tampilan Cuplikan Cerita Ramayan dan Mahabharata.
*   Menanya
-   Peserta didik menanyakan pengertian Subha dan Asubha Karma.
*   Mengeksperimen/mengeksplorasikan
-   Menunjukkan ciri-ciri perbuatan Subha Karma dan Asubha Karma dalam cerita Ramayana dan Mahabharata.
*   Mengasosiasikan
-   Mengumpulkan ciri-ciri perbuatan Subha Karma dan Asubha Karma dalam cerita Ramayana dan Mahabharata.
*   Mengkomunikasikan
-   Menyebutkan pengertian Subha Karma dan Asubha Karma
_   menyebutkan ciri-ciri perbuatan Subha Karma dan Asubha Karma dalam cerita Ramayana dan Mahabharata.

c. Kegiatan Akhir     :  20 Menit
                                    ~    Guru mengajak siswa membuat kesimpulan pengertian Subha Karma dan Asubha Karma
                                    _    Guru mengajak siswa secara bersama-sama menyebutkan ciri-ciri perbuatan Subha Karma dan Asubha Karma.
                                    ~    Memberi motivasi dan umpan balik
                                    ~    Tindak lanjut berupa penugasan dan tes lisan.
                                    ~    Doa Penutup Paramasanti ” Om Santih-Santih-Santih Om”

IX.    Penilaian   : 30 Menit
       ~ Teknik                     : Tugas, Tes Lisan/Tes tertulis, Observasi, Portofolio
                                             Tugas:
                                             Peserta didik diminta untuk menyampaikan pengertian Subha Karma dan Asubha Karma
                                             Bentuk Instrumen          : Uraian singkat
                                             Butir Instrumen  :
1.      Anak-anak siapa diantara kalian yang dapat menyebutkan pengertian Subha Karma dan Asubha Karma!
2.      Coba si…………… tampil ke depan untuk menyebutkan ciri-ciri perbuatan Subha Karma dan Asubha Karma!
                                            
                                             Tes Lisan:
                                             Guru memberikan pertanyaan lisan kepada siswa tentang pengertian Subha Karma dan Asubha Karma
                                             Bentuk Instrumen          : Uraian singkat
                                             Butir Instrumen  :
1.      Pernahkan kalian mendengar kata Subha?
2.      Coba sebutkan arti kata Karma?
3.      Coba sebutkan arti kata Subha?
4.      Coba sebutkan arti kata Asubha?

                                             Observasi:
                                             Guru mengamati prilaku siswa dalam proses pembelajaran

                                             Portofolio :
Siswa diminta untuk meringkas isi cerita Ramayana terkait dengan ciri-ciri perbuatan Subha Karma dan Asubha Karma.

X.   Pedoman Penskoran :   
1. Komponen Tugas   :  Disesuaikan dengan kemampuan siswa yang dapat menjawab pertanyaan guru. Penilaian diberikan berupa reward saat menjawab seperti tepuk tangan, acungan jempol dan kata-kata motivasi.
2. Komponen Tes Lisan  : Disesuaikan dengan kemampuan siswa yang dapat menjawab pertanyaan guru. Penilaian diberikan berupa reward saat menjawab seperti tepuk tangan, acungan jempol dan kata-kata motivasi.
3. Komponen Observasi  : Penilaian diberikan lebih mengacu pada penilaian sikap dan karakter (kedisiplinan, tanggungjawab, rasa percaya diri, patuh, suka bekerja keras).
4. Komponen Portofolio : Penilaian diberikan lebih mengacu pada penilaian Pengetahuan dan Keterampilan.

Pertemuan Kedua
I.    Tujuan Pembelajaran    : *   Menunjukkan contoh perbuatan Subha dan Asubha Karma dalam cerita Ramayana dan Mahabharata. 
                                             *   Mengenal prilaku baik untuk menghindari prilaku tidak baik dalam kehidupan sehari-hari.
                                             *   Mengelompokkan tokoh-tokoh dalam kitab Mahabharata yang tergolong tokoh baik dan tokoh tidak baik.
                                             *   Menceritakan prilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari di dekolah dan di rumah.

II.   Materi Pokok               :    Contoh – contoh perbuatan Subha dan Asubha Karma.
III. Materi Pembelajaran    :    Mengenal prilaku baik untuk menghindari prilaku tidak baik dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh Prilaku/perbuatan Subha dan Asubha Karma dalam cerita Ramayana dan Mahabharata.
1.      Contoh Prilaku/perbuatan Subha dan Asubha Karma dalam cerita Ramayana yaitu kesetiaan Lasmana kepada Sri Rama, demikian pula kesediaan Hanuman bergabung dengan Sri Rama untuk menumpas keangkamurkaan Rahwana.
2.      Contoh Prilaku/perbuatan Subha dan Asubha Karma dalam cerita Mahabharata yaitu kesediaan saling berbagi dalam kehidupan Pandawa, ketabahan dan kesabaran Pandawa dalam masa pembuangan serta kesetiaan terhadap sumpah dan kata-kata (satya Wacana) Drupadi.

IV. Alokasi Waktu             :    4 X 35 Menit
V.   Metode Pembelajaran   :    Ceramah, Tanya Jawab, Bermain peran dan Demonstrasi
VI. Media Pembelajaran     :    CD/DVD Cuplikan Cerita Ramayan dan Mahabharata
VII. Sumber Pembelajaran  :    Buku Teks pelajaran Agama Hindu, Buku Komik Ramayana, dan Buku Komik Mahabharata.

VIII. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran :
       a. Kegiatan Awal     : 20 Menit
                                           * Salam Panganjali ”Om Swastyastu
                                         * Absensi Siswa
                                         * Orientasi materi :
                                                 Melihat gambar/tampilan slide:
                                                 Perilaku tokoh yang mencerminkan ajaran Subha dan Asubha Karma dalam cuplikan cerita Ramayan dan Mahabharata
                                            *   Apersepsi materi :
~   Guru menanyakan kesiapan siswa untuk memulai pelajaran
~   Guru mereview ingatan siswa tentang pembelajaran minggu lalu.
~   Guru menanyakan kepada siswa tentang cuplikan Cerita Ramayana dan Mahabharata sebagaimana yang telah ditayangkan minggu lalu.
~   Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
~   Guru menjelaskan tentang pengelolaan kelas dan kegiatan pembelajaran.
~   Guru menjelaskan tentang manfaat dari pelajaran yang akan dipelajari dan memberikan motivasi untuk tetap bersemangat dan selalu menanamkan sikap disiplin, patuh, taat, jujur, kerja keras dan mau menghargai pendapat orang lain.

b. Kegiatan Inti      :  70 Menit
                                  *   Mengamati
-   Peserta didik mengamati tayangan cuplikan Cerita Ramayan dan Mahabharata.
-   Peserta didik mengamati  gambar  perilaku Subha dan Asubha karma yang tertuang dalam komik Mahabharata.
*   Menanya
-   Peserta didik menanyakan perilaku Subha Karma dan Asubha Karma pada Pendidik.
-   Menanyakan bagaimanakah perilaku Para Pandawa dalam kisah Mahabharata.
*   Mengeksperimen/mengeksplorasikan
-   Melakukan wawancara (bertanya) dengan teman sekelas tentang masing-masing Prilaku para Pandawa dalam cerita Mahabharata.

*   Mengasosiasikan
-   Mengelompokkan tokoh-tokoh dalam kitab Ramayana yang tergolong tokoh baik dan tokoh tidak baik.
-   Mengelompokkan tokoh-tokoh dalam kitab Mahabharata yang tergolong tokoh baik dan tokoh tidak baik.
*   Mengkomunikasikan
-   Menunjukkan Video Ramayana dan Mahabharata yang berkaitan dengan perilaku Subha dan Asubha Karma
-   Menyebutkan tokoh-tokoh penting dalam kitab Ramayana dan kitab Mahabharata.

c. Kegiatan Akhir     :  20 Menit
                                    ~    Guru mengajak siswa membuat kesimpulan tentang perilaku Subha dan Asubha Karma.
                                    ~    Memberi motivasi dan umpan balik
                                    ~    Tindak lanjut berupa penugasan dan tes tulis.
                                    ~    Doa Penutup Paramasanti ” Om Santih-Santih-Santih Om”

IX.    Penilaian   :  30 Menit
       ~ Teknik                     : Tugas, Tes tertulis, Observasi, Portofolio
                                             Tugas:
                                             Setiap peserta didik diminta untuk membuat cerita tentang perbuatan yang tergolong Subha Karma.
                                         
                                             Bentuk Instrumen          : Uraian singkat
                                             Butir Instrumen  :
1.      Anak-anak siapa diantara kalian yang dapat menyebutkan perilaku Subha karma dalam cerita Ramayana?
2.      Anak-anak siapa diantara kalian yang dapat menyebutkan perilaku Subha karma dalam cerita Mahabharata?
3.      Anak-anak siapa diantara kalian yang dapat menyebutkan perilaku Asubha karma dalam cerita Ramayana?
4.      Anak-anak siapa diantara kalian yang dapat menyebutkan perilaku Asubha karma dalam cerita Mahabharata?

                                             Tes tertulis:
                                             Guru memberikan soal-soal tentang perilaku Subha dan Asubha karma?.
                                             Bentuk Instrumen          : Uraian singkat
                                             Butir Instrumen  :
1.      Sebutkan contoh Prilaku Subha karma yang kalian lakukan setiap hari?
Jawab           : Menolong teman, membantu ibu di rumah.
2.      Sebutkan contoh Prilaku Asubha karma yang kalian lakukan setiap hari?
Jawab           : Menghina teman, memilih-milih teman.
3.      Sebutkan contoh Prilaku Subha karma yang dilakukan setiap hari oleh Sri Rama dalam cerita Ramayana?
Jawab     : Sembahyang atau berdoa, (sesuaikan).
4.      Sebutkan contoh Prilaku Subha karma yang dilakukan setiap hari oleh Pandawa dalam cerita Mahabharata?
Jawab     : Selalu berbagi dalam suka maupun duka.
5.      Siapakah tokoh yang selalu berbuat baik, berkata jujur dan berpikir yang suci dalam cerita Ramayana dan Mahabharata?
Jawab     : Dlam cerita Ramayana Sri Rama dan dalam cerita Mahabharata adalah Yudistira.

                                             Observasi:
                                             Guru mengamati prilaku siswa dalam proses pembelajaran
                                             Portofolio :
                                             Guru meminta peserta didik untuk membuat gambar tokoh  Sri Rama dan Yudistira.

X.   Pedoman Penskoran :   
1. Komponen Tugas   :  1.  Disesuaikan dengan kemampuan siswa yang dapat menjawab pertanyaan guru. Penilaian diberikan berupa reward saat menjawab seperti tepuk tangan, acungan jempol dan kata-kata motivasi.
                                      2.  Penilaian tulisan siswa dengan ketentuan skor:
                                           a. Tulisan rapi, bersih, dan benar                  skor = A (81)
                                           b. Tulisan kurang rapi, kotor, tapi benar       skor = B (65)
                                           c. Tulisan rapi, kotor, dan tidak benar           skor = C (55)
2. Komponen Tes Tulis   : Skor Maksimum perolehan nilai adalah 100, masing-masing item soal nilai skor maksimal = 20.
1. Jawaban benar nilai skor max 100
2. Jawaban kerapian tulisan skor max 100
Nilai = Skor 1 + Skor 2 = Nilai Max (100)
                           2
3. Komponen Observasi  : Penilaian diberikan lebih mengacu pada penilaian sikap dan karakter.
4. Komponen Portofolio : Skor Maksimum perolehan nilai adalah 100 dengan aspek penilaian sebagai berikut:
                                           1. Bentuk Gambar                             = 100
                                           2. Ketepatan waktu               = 100
                                           3. Kreatifitas dan Inovasi                  = 100
                                           4. Kelengkapan Tokoh utama           = 100
Nilai = Skor 1 + Skor 2 + Skor 3 + skor 4 = Nilai Max (100)
                                                                  4

           
        Guru Pamong,                                                                Mahasiswa Praktikum Sekolah,



       (                        )                  ( Gusti Putu Rai Wahyudi)
    NIP :                                                        NIM : 14.1.1.1.1.135


Mengetahui,
       Kepala Sekolah,                                        Dosen Pembimbing,


       (                        )                   (                    )
    NIP :                                                        NIP :